Dasar logis ramalan zodiak

Banyak orang termasuk saya tidak terlalu peduli dengan apa yang tertulis diramalan zodiak, karena biar bagaimanapun ramalan tetaplah ramalan. Seandainya prediksi/ramalan kapan atau dimana gempa bumi akan terjadi jelas masih masuk akal karena ada penjelasan ilmiah dan bisa dibuktikan. Sedangkan ramalan zodiak terkesan seperti hanya tahayul belaka. Apalagi zodiak diramalkan hanya berdasarkan tanggal lahir dan rasi bintang seseorang, sungguh mustahil apanya yang bisa diramal.

Aries, that’s me babe !

Tapi baru-baru ini saya membaca beberapa artikel dari berbagai sumber tentang zodiak, yang menarik adalah, tidak seperti yang kebanyakan orang kira ternyata ilmu astrologi/zodiak adalah ilmu yang logis termasuk tentang ramalannya.

 

Saat masih duduk di bangku sekolah, tentu kita pernah mendengar tentang Hukum Gerakan Planet Kepler, yang menjelaskan pergerakan dan perlintasan planet-planet dengan Matahari sebagai porosnya. Teori ini masih memiliki beberapa kekurangan, dan akhirnya disempurnakan oleh Newton dengan menyertakan gaya gravitasi sebagai salah satu elemen yang turut pula mempengaruhi pergerakan planet-planet di sekitar Matahari ini. Newton menyimpulkan bahwa partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos.

Kaitannya dengan zodiak? Pada dasarnya, astologi adalah sebuah ilmu yang mempelajari sifat dan karakteristik manusia berdasarkan posisi bulan dan planet yang menaungi saat hari kelahirannya. Sebut saja orang-orang kelahiran 20 Januari – 19 Februari (Aquarius) yang bersamaan dengan perputaran Planet Uranus, maka dikatakan planet yang menaunginya adalah Uranus. Lebih lanjutnya mari kita telaah, bagaimana planet Uranus dan Saturnus tentu memiliki partikel dan materi pembentuk yang berbeda, dengan garis lintas mengelilingi Matahari yang juga berbeda. Hal ini dikaitkan lagi dengan posisi Bulan pada saat kelahiran seseorang.

Tenaga magnet yang terbentuk dari posisi planet dan bulan, akan berdampak secara langsung kepada daya gravitasi. Dan hal ini yang kemudian akhirnya mempengaruhi karakteristik manusia pada saat kelahirannya.

Di Jawa telah dikenal sejak lama sebuah istilah Pranata Mangsa. Perhitungan satu tahun dibagi 12 waktu, yang kemudian menjadi panduan untuk menentukan masa waktu tanam bagi para petani, musim kemarau, musim hujan, hingga prediksi kapan binatang ternak akan bereproduksi, sampai perkiraan terjadinya bencana alam. Pranata Mangsa ini ditetapkan oleh orang-orang jaman dulu yang belajar langsung dari alam, membaca pertanda-pertanda dan letak bintang yang terlihat.

Hal ini sedikit banyak sudah membuktikan bahwa pergerakan benda-benda di luar angkasa berpengaruh tidak sedikit kepada gejala alam yang terjadi di Bumi. Jika masih terlalu sulit dikaitkan, maka akan saya berikan contoh yang lebih sederhana lagi.

Kita tentu masih ingat teori pasang surut air laut yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi bulan terhadap bumi. Kemudian, bagaimana pasang surutnya air laut ini mempengaruhi hewan-hewan yang berhabitat di dalamnya, seperti kepiting, penyu, dll. Pada musim tertentu, kepiting bisa menjadi sangat gemuk, dan pada musim lainnya, menjadi kurus kerempeng. Tingkat agresifitas hewan-hewan itu pun bisa berbeda tergantung pasang surutnya air laut. Itu adalah bukti jelas bahwa gravitasi mempengaruhi karakteristik fisik dan sifat makhluk hidup.

Ya, lalu apa hubungannya dengan Astrologi dan Zodiak itu?

Anda tentu mengetahui fakta bahwa 75% tubuh manusia dipenuhi oleh cairan, bukan? Cairan inilah yang menerima dampak langsung dari gaya gravitasi yang terjadi pada saat manusia dilahirkan. Hal ini diterapkan pula dalam Ilmu Psikologi yang dipakai hingga jaman modern kini. Pengenalan karakteristik seseorang melalui zodiaknya sudah menjadi salah satu bahan pertimbangan wajib dan sah bagi para pakar Ilmu Kejiwaan.

Kesimpulannya Astrologi, Zodiak, adalah sebuah cabang ilmu pengetahuan yang bisa diterima dengan logika, dan bukan tahayul yang tidak bisa diyakini kebenarannya. Namun layaknya ilmu lain yang terbatas berfungsi sebagai sebuah panduan, Zodiak tidak bisa dipraktekkan secara mentah-mentah.

Karena hanya sepertiga dari keseluruhan karakter manusia yang masih bisa terbaca melalui ilmu ini, maka setiap individu tetaplah unik dan berbeda. Banyak faktor lain yang membentuk karakter seseorang, seperti hormon pembawa sifat yang diturunkan oleh kedua orang tua, lingkungan dia dibesarkan, pola asuh, serta pendidikan.

Bagaimana kemudian kita bisa mengenali karakter seseorang secara keseluruhan, adalah sebuah pekerjaan yang belum tentu bisa dilakukan meski telah seumur hidup tinggal bersama. Jadi, ramalan zodiak tetaplah bukan pedoman untuk mengambil keputusan tentang cinta, keuangan, karir, kesehatan dll.

Tinggalkan komentar